“Yang sering menipu di medsos adalah yang ditampilkan permukaannya. Anda tidak tahu cerita asli di belakangnya,” ucapnya.
Tanpa sadar itu jadi media pembelajaran di saat yang sama,” ujarnya.
Ia mengkritisi bagaimana informasi politik di media sosial lebih banyak menampilkan citra daripada substansi. Gen Z, kata dia, harus lebih sadar bahwa konten politik yang dikonsumsi kerap merupakan hasil proses komunikasi yang telah direkayasa oleh industri pemolesan citra.
“Demokrasi bekerja dengan cara orang yang lesser evil-nya rendah. Karena itu industri pemolesan, media, campaigner, itu laris besar,” ungkapnya.
Menurut Zainal, kondisi ini berbahaya karena membuat generasi muda lebih rentan dimanipulasi dan tidak mampu melihat proses politik secara utuh. Ia mencontohkan kasus figur politik yang dipoles sedemikian rupa tanpa diketahui proses politik di baliknya.
“Yang sering menipu di medsos adalah yang ditampilkan permukaannya. Anda tidak tahu cerita asli di belakangnya,” ucapnya.***