HUKAMANEWS - Penyebab kematian suami Najwa Shihab adalah stroke hemoragik.
Belum lama dalam laporan Journal of Clinical Neuroscience baru muncul studi tentang risiko jangka panjang stroke hemoragik, akibat vaksin mRNA Covid.
Dikutip dari akun X Ted Invesigasi.org, pada Rabu (21/5), pembahasan vaksin mRNA Covid ini diulas dalam laporan Journal of Clinical Neuroscience.
Ternyata, ada ekspresi protein lonjakan SARS-CoV-2 di arteri serebral, sebagai implikasi terhadap stroke hemoragik pasca vaksinasi mRNA.
Dalam penjabarannya, penyebaran cepat vaksin mRNA untuk SARS-CoV-2, seperti BNT162b2 (BioNTech-Pfizer) dan mRNA-1273 (Moderna), menyediakan alat penting dalam memerangi pandemi COVID-19.
Meskipun keamanan dan kemanjuran jangka pendeknya telah dibuktikan dalam uji klinis, efek samping yang jarang terjadi, termasuk stroke hemoragik, telah dilaporkan setelah penggunaan yang meluas.
Namun, biodistribusi dan efek jangka panjang vaksin mRNA masih belum dieksplorasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keberadaan protein lonjakan SARS-CoV-2 dalam jangka panjang di jaringan otak pasien dengan stroke hemoragik, dan meneliti potensi hubungannya dengan vaksinasi mRNA.
Sebanyak 19 kasus stroke hemoragik dari tahun 2023 hingga 2024 dianalisis secara retrospektif.
Pewarnaan imunohistokimia untuk protein spike SARS-CoV-2 dan protein nukleokapsid dilakukan pada sampel jaringan.
Hibridisasi in situ dilakukan pada kasus-kasus tertentu, untuk mengonfirmasi asal ekspresi protein spike (vaksin atau infeksi virus).
Riwayat vaksinasi dan status infeksi SARS-CoV-2 didokumentasikan untuk semua kasus.
Hasilnya, ekspresi protein spike terdeteksi pada 43,8% pasien yang divaksinasi, terutama terlokalisasi pada intima arteri serebral, bahkan hingga 17 bulan pasca-vaksinasi.
Meskipun tidak ada perubahan inflamasi aktif yang teridentifikasi, infiltrasi sel positif CD4, CD8, dan CD68 diamati pada pembuluh darah positif protein spike.