Sementara itu, driver ojol yang harus berjibaku di jalan, menembus panas dan hujan setiap hari, sering kali hanya memperoleh jumlah yang sama atau bahkan lebih rendah.
Apalagi jika dibandingkan dengan posisi seperti manajer atau engineer yang bisa mendapat gaji Rp20 juta hingga Rp60 juta per bulan, ketimpangan ini jelas terlihat seperti "langit dan bumi".
Yang membuat kondisi ini semakin kompleks adalah kenyataan bahwa mitra driver tidak mendapatkan fasilitas perusahaan, seperti BPJS, cuti, atau tunjangan kesehatan.
Mereka juga tidak memiliki kepastian penghasilan dan harus menanggung seluruh biaya operasional kendaraan sendiri.***