"Musuh meningkatkan jumlah angkatan bersenjatanya sebanyak 8.000 hingga 9.000 setiap bulan berkat tentara kontrak. Di beberapa wilayah, kontrak bernilai hingga 40.000 dolar. Dan uang selalu menjadi motivasi bagi mereka," katanya.
Syrskyi juga mengatakan tentara Korea Utara terus berdatangan ke garis depan untuk bertempur bersama Rusia.
Ia mencatat bahwa setidaknya sudah ada dua gelombang pelatihan dan penempatan mereka.
Menurutnya, pasukan Korea Utara telah aktif digunakan dalam pertempuran di Oblast Kursk Rusia, dan menjadi inti dari beberapa unit ofensif.
Jenderal tertinggi Ukraina mengatakan pasukan Korea Utara telah menderita kerugian besar, karena mereka menggunakan taktik ofensif Soviet yang sudah ketinggalan zaman.
"Kami sekarang melihat peningkatan dalam pelatihan, persenjataan, dan peralatan mereka. Mereka pada dasarnya telah mengadopsi standar tentara Rusia. Dan mereka masih dikerahkan," tambahnya.
Pada tanggal 30 Januari, badan intelijen militer HUR Ukraina mengatakan Rusia bermaksud untuk merekrut sedikitnya 126.000 tentara pada tahun 2025 dari apa yang disebut 'kontingen khusus'.
Mereka terdiri antara lain daripada narapidana, orang yang terlilit utang, dan lain-lain.
Secara total, Kremlin berencana untuk memobilisasi 280.000 orang tahun ini.
Dalam penilaian tanggal 4 Februari, Institut Studi Perang (ISW) menulis, bahwa Rusia kemungkinan berjuang untuk merekrut cukup banyak pasukan, karena jumlah pasukan yang diterimanya setiap bulan sama dengan atau kurang dari jumlah korbannya di medan perang di Ukraina.
Pada tanggal 7 Februari, Wakil Menteri Pertahanan Pertama Ukraina, Letnan Jenderal Ivan Havryliuk, mengatakan kepada Ukrinform bahwa setidaknya 427.000 tentara direkrut ke dalam tentara Rusia pada tahun 2024.
Itu berarti jumlah tentara penjajah bertambah sebanyak 36.000 setiap bulan.***