nasional

Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Bisa Jadi Tentara TNI AD? Begini Langkah Tak Terduga dari Militer

Kamis, 15 Mei 2025 | 08:01 WIB
Anak korban ledakan amunisi di Garut berpeluang jadi prajurit TNI AD, proses dibimbing langsung oleh Kodim setempat. (HukamaNews.com / TNI AD)

HUKAMANEWS - Musibah ledakan amunisi di Kabupaten Garut yang terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Sebanyak sembilan warga sipil dinyatakan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut yang terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh TNI Angkatan Darat.

Namun di balik tragedi ini, muncul secercah harapan baru dari TNI AD bagi keluarga yang ditinggalkan.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyampaikan bahwa TNI membuka peluang bagi anak-anak dari para korban untuk bergabung sebagai prajurit TNI AD.

Baca Juga: Termasuk Jakarta dan Bandung, Hari Ini 15 Mei 2025 BMKG Prediksi Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan Seharian

Langkah ini merupakan bentuk empati dan tanggung jawab moral atas kejadian yang merenggut nyawa masyarakat sipil.

Dalam keterangannya pada Rabu, 14 Mei 2025, Brigjen Wahyu menyebut bahwa perintah tersebut berasal langsung dari pimpinan TNI Angkatan Darat.

Pangdam III/Siliwangi telah diberi arahan untuk menyampaikan peluang ini kepada keluarga korban yang ingin anak-anaknya menjadi bagian dari institusi militer.

Menurut Brigjen Wahyu, pembukaan jalur ini bersifat inklusif, terbuka bagi semua anak korban, baik laki-laki maupun perempuan, selama memenuhi kualifikasi dan mengikuti proses pembinaan yang sesuai.

Jajaran TNI di wilayah, khususnya Kodim 0611/Garut, akan turun langsung untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anak tersebut.

Baca Juga: Kadin Pusat Langsung Bereaksi Tanggapi Oknum Minta Jatah Proyek Senilai Rp 5 Triliun Tanpa Lewat Proses Lelang

Pendekatan ini bukan hanya sebatas simbol empati, tetapi juga upaya konkret dari TNI AD dalam memberikan masa depan yang lebih baik bagi keluarga yang terdampak.

“Pendampingan ini penting agar proses mereka mengikuti seleksi bisa berlangsung dengan baik, terarah, dan sesuai prosedur,” jelasnya.

Di sisi lain, TNI AD juga memastikan bahwa seluruh hak-hak prajurit yang gugur dalam peristiwa ledakan tersebut akan segera diproses dan diserahkan kepada ahli waris.

Pusat Peralatan TNI AD sebagai satuan induk dari para prajurit yang gugur, kini tengah menyelesaikan proses administrasi hak almarhum, baik dalam bentuk santunan maupun hak keuangan lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini