HUKAMANEWS - Suasana haru menyelimuti Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (13/5/2025), saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya.
Sosok Eddie bukan hanya dikenal sebagai mantan Wakil Gubernur Jakarta periode 1984–1987, tetapi juga sebagai tokoh penting dalam dunia pencak silat nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan duka yang mendalam sekaligus penghormatan atas jasa-jasa besar Eddie Nalapraya dalam membangun dan membina dunia pencak silat di Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa almarhum telah mendedikasikan hidupnya tak hanya untuk negara, tetapi juga untuk pelestarian dan pengembangan seni bela diri asli Indonesia.
Prabowo menilai pencak silat bukan sekadar olahraga atau seni beladiri biasa.
Baginya, pencak silat adalah identitas dan karakter bangsa yang mencerminkan kekuatan fisik, mental, hingga spiritual anak bangsa.
Dan dalam menjaga warisan budaya itu, Prabowo menyebut nama Eddie Nalapraya tak bisa dipisahkan.
"Sebagian besar hidupnya, selain untuk bangsa dan negara sebagai tentara, beliau juga sangat besar pengabdiannya dalam membina pencak silat Indonesia," ucap Prabowo dalam pernyataannya di lokasi persemayaman jenazah.
Presiden mengaku telah mengenal sosok Eddie sejak era 1980-an.
Ia mengenang almarhum sebagai pribadi yang rajin, visioner, dan tak kenal lelah dalam mempromosikan pencak silat baik di dalam negeri maupun ke mancanegara.
Menurut Prabowo, Eddie kerap keliling dunia demi memperkenalkan pencak silat sebagai jati diri bangsa Indonesia.
“Beliau keliling dunia, keliling seluruh tanah air, untuk menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya kebanggaan Indonesia, tapi juga kontribusi kita untuk dunia,” ujar Prabowo.
Salah satu pernyataan paling menyentuh dari Prabowo adalah saat ia menyebut bahwa hingga kapan pun, jika ada yang bertanya siapa Ketua Umum IPSI, maka jawabannya tetaplah Eddie Nalapraya.