HUKAMANEWS - Musibah pemusnahan amunisi kadaluarsa yang berujung tewasnya 13 orang, seharusnya TNI lebih berhati-hati lagi.
Hal ini diungkap akun X icibos, dikutip Senin (12/5).
Ia menanggapi peristiwa ledakan di Kabupaten Garut, pada Senin ini.
"Seharusnya lebih berhati hati agar tidak terjadi seperti ini. Ledakan amunisi tak layak pakai, tewaskan 11 orang."
"Pemusnahan amunis ini dilakukan oleh TNI di desa sagara, cibalog, kabupaten garut, Jawa Barat. Desa Sagara."
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memastikan pihaknya akan melakukan investigasi.
Investigasi untuk mengungkap penyebab utama meledaknya detonator saat proses pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat.
Baca Juga: Sambil Menunggu Otopsi, Kapuspen TNI Selidiki Adanya Keberadaan Sipil Dalam Ledakan Amunisi di Garut
"Kami akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh terkait dengan kejadian ini dan akan kami sampaikan informasi selanjutnya berkaitan dengan perkembangan dari penyelidikan atau investigasi yang dilaksanakan," kata Wahyu dalam keterangan pers yang diterima, Senin (12/5).
Wahyu menjelaskan proses investigasi itu meliputi pemeriksaan beberapa pihak dan peninjauan lokasi terjadinya ledakan.
Menurutnya, semua berawal dari digelarnya kegiatan pemusnahan amunisi yang dilakukan Jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pukul 09.30 WIB.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu.
Setelah itu, personel membuat dua lubang sumur untuk dimasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.