Ia menegaskan bahwa dirinya lebih memilih menempuh jalur hukum ketimbang menyelesaikan masalah secara konfrontatif.
"Kalau saya pakai cara saya, nanti bilang preman lagi. Tapi karena saya juga mengerti hukum, saya tidak akan pakai cara saya," tegas Hercules.
Pernyataan ini seolah menjadi titik balik dari citra lama Hercules yang dikenal keras dalam menghadapi konflik.
Kini, ia lebih menekankan bahwa Indonesia adalah negara hukum, dan setiap masalah harus diselesaikan sesuai aturan yang berlaku.
Langkah strategis Hercules dalam menggandeng Sunan Kalijaga sebagai penasihat hukum juga tak lepas dari pertimbangan matang.
Sunan menyampaikan bahwa keputusan Hercules untuk meminta maaf kepada sejumlah purnawirawan TNI, khususnya Sutiyoso, dilandasi oleh rasa hormat terhadap jasa mereka.
"Dia ingat, 'Oh iya, Bapak juga baret merah,' itu yang jadi alasan utamanya," ujar Sunan menjelaskan momen refleksi Hercules.
Sebagai informasi, Hercules sempat berseteru dengan sejumlah purnawirawan TNI seperti Sutiyoso, Gatot Nurmantyo, hingga Yayat Sudrajat.
Pemicunya adalah pernyataan Hercules yang menyebut Sutiyoso sebagai ‘bau tanah’, yang akhirnya berujung pada permintaan maaf dari pihak Hercules.
Meskipun permintaan maaf itu sudah disampaikan, ternyata respons dari masyarakat dan advokat belum sepenuhnya mereda.
Baca Juga: TNI Kerahkan Pasukan Amankan Kejati dan Kejari, Puspen TNI Tegaskan: Ini Bukan Aksi Militerisasi
Tekanan pun terus mengalir, dan bahkan kini menyasar ke ranah institusional melalui DPR.
Hercules menilai bahwa situasi ini harus disikapi dengan serius karena bukan hanya menyangkut reputasi, tapi juga keamanan pribadi dan keluarganya.
Ia pun berencana menggelar konferensi pers dalam waktu dekat guna menjelaskan posisinya secara lebih terbuka kepada publik.