Di luar itu, ada pula bonus kemenangan per pertandingan yang diberikan KOVO — federasi voli Korea — sebesar 700.000 won atau setara Rp7,9 juta per laga.
Sebagai pemain inti, besar kemungkinan Mega turut menerima jatah dari bonus-bonus ini.
Red Sparks sendiri pernah keluar sebagai runner-up KOVO Cup 2024 dan menjadi juara turnamen pra-musim di Taiwan.
Sebagai tim, mereka menerima masing-masing bonus sekitar 30 juta won (sekitar Rp352 juta), yang umumnya dibagi kepada pemain-pemain kunci.
Namun, bukan hanya pencapaian di lapangan yang menambah pundi-pundi Megawati.
Popularitasnya di Korea Selatan juga membuka peluang di dunia komersial.
Wajah Megawati mulai muncul di berbagai konten promosi pariwisata Korea, bahkan menjadi bahan perbincangan sejumlah YouTuber lokal.
Meskipun belum ada data resmi mengenai nilai kontrak iklan tersebut, kemunculannya di dunia endorsement jelas menambah kekuatan finansialnya.
Dengan semua pemasukan yang diterimanya, mulai dari gaji, bonus, hingga iklan, diperkirakan Megawati telah mengumpulkan lebih dari Rp4 miliar hanya dalam waktu dua tahun.
Baca Juga: Profil Liang Wenfeng, Pendiri Sekaligus Sosok Visioner di Balik Kesuksesan DeepSeek AI
Angka ini tentu terbilang fantastis, terlebih bagi atlet voli Asia yang bermain di luar negeri.
Kini, dengan bergabungnya Megawati ke Gresik Petrokimia, publik menantikan kiprahnya di liga domestik.
Bukan hanya dari sisi permainan, tapi juga sebagai inspirasi atlet muda bahwa karier internasional bisa sejalan dengan pencapaian finansial yang solid.
Menariknya, keputusan Megawati kembali ke Indonesia bukan karena performa menurun, melainkan pilihan sadar untuk pulih dari cedera dan lebih dekat dengan keluarga.