HUKAMANEWS - Aktivis dan alumni UGM Dokter Tifa sebut kampus UGM tidak mampu menyampaikan marwahnya sebagaimana akademisi.
Hal ini terkait dengan kedatangan Dokter Tifa, Dr Rismon dan Roy Suryo yang sama-sama alumni UGM untuk meminta kejelasan skripsi Jokowi.
Saat kedatangan ketiganya bersama para rombongan alumni UGM lainnya, ketiganya membawa bukti ilmiah.
"Doktor Rismon, Roy Suryo dan saya membawa bukti-bukti ilmiah akademis, yang ada (UGM) malah jadi debat kusir," kata Dokter Tifa di depan massa yang menggeruduk UGM, pada Selasa (15/4).
Diposting akun X Christanto DR pada Selasa (15/4), video Dokter Tifa saat memberikan keterangan usai dirinya bersama rombongan diterima pihak UGM.
"Kemudian kami minta ada gak dokumen yang bisa kita pegang untuk kami buktikan kepada rakyat," ujar Dokter Tifa.
Baca Juga: POCO F7 Series Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Performa Gahar dan Teknologi Visual Mutakhir
"Akhirnya skripsi yang kami minta baru dikasih, di saat saat terakhir last minute baru diambil dari perpustakaan," ujarnya.
"Terus di situ dari 16 orang juga ada beberapa orang yang mengaku sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980. Mereka sudah mempersiapkan ijazah dan skripsi masing-masing," kata Dokter Tifa.
"Saya bilang saya, kami tidak perlu skripsi anda, kami tidak perlu ijazah anda. Gak usah diperlihatkan kepada kami," katanya.
Tindakan UGM yang seolah sudah mensetting kedatangan rombongan Dokter Tifa ini terkesan konyol.
"Yang kami butuh adalah ijazah Jokowi, yang kami butuh adalah skripsi Joko Widodo," tegas Dokter Tifa di depan staf UGM yang menerima rombongan mereka.
"Nah Alhamdulillah kami kemarin sempat beberapa menit kami pegang. Saya, Pak Roy dan Pak Rismon adalah saksi hidup bahwa kami pegang, seseorang ya yang di dalamnya skripsi itu namanya Joko Widodo," jelas Dokter Tifa.