HUKAMANEWS - Aktivis Nicho Silalahi mempertanyakan sejauh mana Kejaksaan RI usut tuntas kasus oplosan BBM.
Hingga saat ini perkembangan kasus tersebut terkesan mandek dan tidak lagi ramai diberitakan di berbagai media massa.
Untuk itu lewat twetnya di akun X Nicho Silalahi, dikutip pada Selasa (8/4), ia pun mempertanyakan perkembangan kasusnya dengan men-tag Kejaksaan Agung.
"Woi @KejaksaanRI udah sampai dimana progres kasus perampokan uang rakyat lewat jalur oplosan Pertalite jadi Pertamax, Jangan Mentang-mentang si @erickthohir udah ketemu dengan Jaksa Agung lalu dia ga di periksa, sementara durasi waktu pengoplosan itu di mulai dari 2018 - 2025 baru kebongkar."
Menurut Nicho, sejak Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Jaksa Agung, kasusnya malah makin redup.
Baca Juga: Tarif Listrik Dominasi Kenaikan Inflasi Bulan Maret 2025 Secara Nasional
"Jika Jaksa Tidak Menuntut Hukuman Mati pada "#ABI PENGHIANAT BANGSA DAN NEGARA" Maka Kita Pastikan Kalau Jaksa Itu Korup.!!!
"Ayo kita kawal terus kasus @pertamina jahanam yang telah merampok ± 1.000 T uang rakyat lewat minyak oplosan Pertalite Bayar Pertamax.!!!
Kejaksaan Agung yang semula lantang sebut ada kasus oplosan BBM di Pertamina, usai bertemu Erick langsung melempem.
Menurut Nicho, datang ke SPBU sering kali Pertalite Kosong dengan berbagai alasan, akhirnya rakyat terpaksa ngisi Pertamax.
"Sialnya beli Pertamax namun yang di isi ketangki bahan bakar justru oplosan Pertalite, kirain selama ini Bangsatnya cuma ada di SPBU tapi Ternyata #njingnya dari @pertamina."
Nicho pun meminta Presiden Prabowo untuk tegas tegakkan hukuman bagi koruptor.
"Oh ya pak @prabowo "Sudah Saatnya Berlakukan Hukuman Mati Pada Koruptor, Negara Harus Menyita Seluruh Hartanya Demi Kemakmuran Seluruh Rakyat Indonesia."
Nicho juga berpesan kepada Prabowo untuk tak mimpi bisa membawa Indonesia pada Indonesia Emas 2050.