Dengan menghadirkan sosok yang lucu dan tidak biasa, setidaknya bisa membantu mencairkan suasana.
Langkah kreatif ini dinilai mampu menjembatani kedekatan antara polisi dan masyarakat, terutama dalam momen padat seperti arus mudik Lebaran.
Tak hanya itu, aksi ini juga memperkuat citra Polri sebagai institusi yang lebih terbuka dan ramah terhadap publik.
Secara tidak langsung, momen ini memperlihatkan sisi lain dari aparat kepolisian yang selama ini identik dengan ketegasan dan formalitas.
Baca Juga: Dikira Hemat, Malah Boncos! Fakta Mengejutkan di Balik Tagihan Listrik Pasca Diskon PLN
Poyici Oyen menjadi simbol bahwa menjaga keamanan bisa dilakukan dengan pendekatan yang lebih bersahabat.
Sisi menarik lainnya, kreativitas ini membuka ruang kolaborasi antara fungsi keamanan dan pendekatan sosial yang lebih empatik.
Dengan begitu, Operasi Ketupat 2025 tidak hanya dipahami sebagai operasi lalu lintas semata, tapi juga sebagai momentum membangun kepercayaan publik.
Upaya Polsek Cijeruk ini seolah menjawab kebutuhan zaman, di mana pesan keamanan perlu dikemas lebih segar dan relatable.
Baca Juga: Tagihan Listrik Melonjak Pasca Diskon Berakhir, Ada Apa dengan Sistem PLN?
Dalam suasana Lebaran yang penuh harapan dan kebersamaan, kehadiran si Oyen menjadi simbol kecil dari niat besar: menjaga keselamatan dengan hati.***