nasional

Kasus Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun, 9 Pejabat Terseret Jadi Tersangka

Jumat, 4 April 2025 | 06:09 WIB
Skandal korupsi Pertamina bongkar kerugian negara Rp193 triliun, sembilan eksekutif terlibat manipulasi minyak. (HukamaNews.com / PT Pertamina)

HUKAMANEWS – Kasus korupsi di tubuh PT Pertamina kembali mencuat ke permukaan, membuka luka lama dalam pengelolaan BUMN sektor energi yang seharusnya jadi tulang punggung perekonomian nasional.

Kali ini, skandal yang menyeret sembilan tersangka terungkap oleh Kejaksaan Agung dengan nilai kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun, angka yang tak hanya mencengangkan, tetapi juga menunjukkan seberapa dalamnya praktik manipulasi terjadi di balik layar.

Selama lima tahun, dari 2018 hingga 2023, tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina diduga dimanipulasi secara sistematis.

Baca Juga: Kado Lebaran untuk Pemudik, Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun, Ini Rinciannya

Yang menjadi sorotan bukan hanya besarannya kerugian negara, tapi juga fakta bahwa para tersangka adalah orang-orang yang menempati posisi penting di perusahaan strategis milik negara.

Tak sedikit yang mempertanyakan: bagaimana pengawasan internal bisa kecolongan sampai sebesar ini?

Di tengah tekanan publik yang terus meningkat, skandal ini menguji seberapa kuat komitmen negara dalam menindak pelaku korupsi di sektor vital.

Berikut ini deretan nama-nama yang kini menjadi pusat perhatian dalam kasus yang mengguncang sektor energi tanah air.

Baca Juga: Skandal Korupsi Minyak Pertamina Dibongkar Habis! Kejagung Periksa Alfian Nasution, Ada Tersangka Baru?

Pemain Kunci dalam Skandal Energi

Salah satu figur sentral dalam pusaran kasus ini adalah Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.

Ia diduga berperan aktif dalam mengatur pemenangan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum, bekerja sama dengan pihak internal lainnya.

Lalu ada Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, yang disebut turut terlibat dalam rapat optimalisasi hilir yang digunakan sebagai kedok untuk menurunkan produksi kilang secara sengaja.

Baca Juga: LPSK Gandeng Kejagung, Saksi Korupsi Pertamina Dijamin Aman!

Achmad Purnomo, selaku VP Feedstock Management, disebut sebagai bagian dari trio utama bersama RS dan SDS yang menyusun skenario manipulatif tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini