Farhan bercerita, pada kesempatan mudik gratis kali ini mampu memberikan harapan kepada perantau yang bahkan sudah lama tak bisa pulang. Dia mencontohkan, ada keluarga yang berprofesi menjadi pemulung dari Cikarang, yang telah lima tahun tak bisa mudik.
“Lalu dijemput, diantarkan relawan kami ke Bandung. Alhamdulillah, bisa mudik ke Jateng,” kata Farhan.
Ke depan, pihaknya berharap fasilitas armada bus mudik gratis bisa ditambah untuk keberangkatan dari Bandung Raya, oleh instansi pemerintahan, maupun donatur lain.
“Karena banyak teman belum terangkut, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi. Yang untuk Rembang, Pati, Blora, Kudus, belum ada armadanya. Mari berdoa, supaya tahun depan lebih banyak lagi para donatrur bus,” kata Farhan.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, dalam kesempatan itu berinteraksi dengan para pemudik, sebelum memberangkatkan mereka.
“Nanti uangnya bisa buat modal lagi, untuk keluarga besarnya di kampung. Uangnya diputar di sana saja, supaya perputaran ekonomi bisa baik,” katanya.
Wagub juga menyarankan agar peserta yang pekerjaannya pemulung, untuk bisa tinggal di Jawa Tengah.
“Yang saudara pemulung, dicek nyuwun datanya masih ada tidak KTP-nya? Kalau mau tinggal di Jateng, kita fasilitasi, dilatih, sehingga kemapanan bisa dirasakan keluarga juga. Ini tugas kami,” beber Gus Yasin, sapaan wagub.
Lebih lanjut pihaknya berpesan supaya pengemudi, dan peserta mudik gratis di jalan, agar menjaga kesehatan, dan berhati-hati selama perjalanan. Selain itu, dia berterima kasih untuk semua pihak, yang terlibat dalam menyukseskan program mudik gratis tersebut.****