HUKAMANEWS - Rusuh dan chaos aksi pendemo yang dihadang ribuan aparat, pada Kamis (20/3).
Padahal pendemo yang umumnya mahasiswa dan rakyat sipil tak bersenjata.
Mereka hanya mengkritik disahkannya RUU TNI oleh DPR RI, pada Kamis ini.
Pengerahan tentara dalam jumlah ribuan orang ini mengingatkan pada aksi kerusuhan Mei 1998.
Diawali dengan ketidakpercayaan terhadap jalannya pemerintahan di era Soeharto yang berlangsung puluhan tahun.
Aksi mahasiswa dulunya juga ikut menduduki Gedung DPR, namun pengamanan ketat tidak terlalu berlebihan kala itu.
Hal ini yang ditwet akun X Watchdoc Documentary, melihat fenomena aksi defensif aparat yang berlebihan menghadang para pendemo yang tolak disahkannya RUU TNI.
"Beredar di media sosial tentang penjagaan sidang DPR RI dari aksi #TolakRevisiUUTNI."
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S10 FE dan S10 FE Plus Bocor! Ini Dia Harga dan Spesifikasinya
"Pada era Orde Baru, pengerahan tentara dalam menghadapi demontrasi selalu diterapkan."
Kini semakin malam aksi pendemo membuat Jakarta chaos.
Serbuan tentara bersenjata dan serangan gas air mata diarahkan kepada para pendemo.
Banyak yang mengalami kekerasan fisik terpantau dari postingan netizen di akun media sosial X.
Sebelumnya, demonstrasi dari elemen mahasiswa dan gabungan beberapa aliansi masyarakat terkait Revisi UU TNI di depan Gedung DPR RI Jakarta Pusat hingga Kamis siang berlangsung kondusif.
Di depan Gedung DPR RI, pada Kamis, massa aksi terus berorasi untuk menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI dan sejumlah permasalahan publik lainnya.