HUKAMANEWS – Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akhirnya menanggapi isu yang menyeret namanya dalam dugaan korupsi Bank BJB.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah lokasi dan menyita dokumen penting.
Dengan situasi yang berkembang pesat, Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasi atas kabar yang beredar.
Apakah benar ia memiliki keterlibatan dalam kasus ini? Berikut penjelasannya.
Ridwan Kamil menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, ia memiliki peran sebagai ex-officio. Tugasnya sebagai gubernur lebih banyak berkaitan dengan koordinasi dan kebijakan strategis.
“Untuk urusan BUMD, saya mendapat laporan dari Kepala Biro BUMD atau komisaris terkait sebagai perwakilan gubernur,” ungkapnya.
Terkait dugaan mark up anggaran belanja media di Bank BJB yang diungkap KPK, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
“Saya tidak pernah mendapat laporan, sehingga saya tidak mengetahui perihal yang menjadi masalah ini,” jelasnya. Informasi mengenai dugaan korupsi Bank BJB pun baru diketahuinya melalui pemberitaan media massa.
Dalam penggeledahan yang dilakukan oleh KPK, ditemukan sejumlah dokumen, deposito senilai Rp 70 miliar, serta kendaraan bermotor.
Namun, Ridwan Kamil membantah bahwa deposito tersebut miliknya. “Deposito itu bukan milik kami. Tidak ada uang atau deposito yang disita saat itu,” tegasnya.
Ridwan Kamil juga menegaskan bahwa dirinya dalam kondisi sehat dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.
Ia mengakui bahwa sejak awal tahun memang lebih jarang memperbarui kegiatan kesehariannya di media sosial.