HUKAMANEWS - Perjuangan Koalisi Masyarakat dan KontraS untuk bisa masuk ke dalam ruang rapat pembahasan RUU TNI tidaklah mudah.
Dikutip dari akun X Bareng Warga - #IndonesiaGelap , pada Minggu (16/3), para pejuang ini bahkan sengaja sahur di depan Hotel Fairmont, tempat anggota dewan melangsungkan rapat tertutup.
"Kami gak bisa masuk untuk bertemu anggota dewan yang sahur di dalam setelah bahas RUU TNI secara tertutup."
"Kalau ada rapat lagi di hotel atau tempat tertutup, kami janji bakal gruduk lagi," twet akun ini.
#TolakRUUTNI
Atas perjuangan koalisi menolak RUU TNI dan dwi fungsi ABRI, tanpa persetujuan rakyat, mendapat simpatik dari rakyat.
Baca Juga: Walau Nikmat, Penderita Maag Wajib Menghindari Konsumsi Ubi di Saat Berbuka Puasa
"Kami juga mendapatkan bantuan makanan dari warga sipil yang bersolidaritas bersama, karena makanan yang kami terima jumlahnya berlebih, kami bagikan makanan tersebut ke warga sekitar."
Sebelumnya, Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) meliputi Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah telah merampungkan pembahasan 40 persen dari 92 Daftar Inventarisasi Masalah atau DIM RUU TNI.
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan pembahasan RUU TNI telah dilakukan sejak Jumat (14/3) hingga saat ini dan masih akan berlangsung hingga Minggu (16/5).
"Kemarin lebih banyak dibahas intens itu tentang umur, masa pensiun. Kemudian dibicarakan juga dihitung variabel bagaimana kalau bintara, tamtama, pensiun umur sekian, dan sebagainya," ucap Hasanuddin saat ditemui sebelum rapat panja di Jakarta, Sabtu.
Baca Juga: Tiga Hari Jelang Laga Lawan Australia, Fisik Pemain Timnas Indonesia Dalam Kondisi Prima
Mengenai usia pensiun, Hasanuddin menjelaskan terdapat pengurangan dan penambahan masa pensiun. Namun, ia mengaku lupa mengenai detailnya.
Ia menuturkan pembahasan mengenai usia pensiun prajurit TNI juga sudah dibahas dengan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dan tidak ada hambatan apabila terdapat rencana perubahan masa pensiun.