"Maka itu harapan kita orangtua bisa melihat kapan pun melalui adanya asrama Sekolah Rakyat, arahan Presiden itu ya. Jadi orangtuanya bisa menjenguk kapanpun," ucapnya.
Sebab itu perekrutan siswa akan diprioritaskan bagi anak-anak yang berada di sekitar lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan jika mengacu pada perencanaan yang telah dibuat, para siswa yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat nantinya akan melalui tahap orientasi terlebih dahulu.
"Misalnya ada tahap namanya matrikulasi untuk memperkenalkan proses belajar-mengajar yang ada di sekolah rakyat itu," katanya.
Gus Ipul mengungkapkan, hingga saat ini kolaborasi bersama pemerintah daerah juga telah berjalan dengan baik. Bahkan tak sedikit daerah yang telah mengusulkan beberapa lokasi calon Sekolah Rakyat yang akan didirikan.
"Misalnya Jawa Timur itu hampir seluruh kabupaten/kota sudah mengajukan. Kita tunggu dari beberapa provinsi yang lain juga," ucap Gus Ipul.
Sebelumnya, Pemerintah telah mencanangkan pendirian Sekolah Rakyat yang akan menyasar siswa-siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdapat di dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat yang didirikan berkonsep sekolah asrama gratis sehingga seluruh biaya sekolah, makan, dan tempat tinggal asrama akan ditanggung oleh negara. Sekolah Rakyat didesain untuk mencetak para siswa menjadi agen-agen perubahan yang dapat mengubah taraf kesejahteraan keluarganya.
Sekolah Rakyat mencakup jenjang SD hingga SMA dengan kurikulum yang mencakup pendidikan formal dan pendidikan karakter. Sekolah Rakyat berupaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap bersaing melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Baca Juga: OpenAI Sebut DeepSeek Dikendalikan Negara dan Desak Pelarangan Model AI Tiongkok
Hal itu merupakan bentuk memuliakan masyarakat miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik sehingga transmisi kemiskinan antargenerasi dapat diputus.