Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, menyebutkan bahwa fenomena ini dapat diamati dengan lebih jelas di wilayah dengan langit cerah dan minim polusi cahaya.
Wilayah Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total kali ini tidak bisa disaksikan secara penuh di seluruh Indonesia.
Hanya wilayah Indonesia bagian timur yang beruntung karena dapat melihat fase akhir dari gerhana ini.
Sementara itu, fase puncaknya hanya bisa diamati dari wilayah lain di dunia, seperti Amerika Utara dan Selatan, Afrika bagian barat, Eropa bagian barat, Asia bagian timur, serta Australia bagian timur.
Mengapa Gerhana Bulan Total Berwarna Merah?
Gerhana bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus.
Cahaya Matahari yang menuju Bulan dibiaskan oleh atmosfer Bumi, menyebabkan Bulan tampak berwarna merah darah. Inilah yang membuat fenomena ini sering disebut sebagai Blood Moon.
Peristiwa ini menarik minat banyak orang, baik dari sisi ilmiah maupun spiritual.
Dampak dan Cara Mengamati Gerhana Bulan Total
Meskipun gerhana bulan total tidak berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari, beberapa orang percaya bahwa fenomena ini dapat memengaruhi pasang surut air laut.
Baca Juga: Keren, Baru Kali Ini Ada Toilet Diatas Awan di Gunung Rinjani Lombok
BMKG menyarankan masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana bulan total untuk mencari lokasi dengan langit yang cerah dan minim polusi cahaya.
Penggunaan teleskop atau kamera dengan filter khusus juga dapat membantu mendapatkan gambar yang lebih jelas.
Gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 adalah fenomena alam langka yang menarik untuk diamati.