Ia menekankan bahwa dukungan berbagai pihak sangat penting agar perusahaan tetap menjalankan tugasnya secara optimal.
Ia juga menegaskan pentingnya memisahkan proses hukum yang sedang berlangsung dari eksistensi Pertamina sebagai institusi strategis.
Menurutnya, upaya hukum yang tengah berjalan tidak boleh menghambat peran Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.
“Dukungan yang diberikan kepada Pertamina sangat kami hargai. Dugaan pelanggaran hukum harus diproses sesuai aturan, tetapi keberlangsungan Pertamina sebagai aset strategis bangsa tetap harus dijaga,” jelas Simon.
Langkah Pertamina dalam Menghadapi Tantangan
Sebagai respons terhadap tantangan yang ada, Pertamina terus berupaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola perusahaan.
Evaluasi internal terus dilakukan agar perusahaan semakin kuat dalam menghadapi risiko bisnis dan operasional.
Simon mengungkapkan bahwa Pertamina telah membentuk crisis center yang melibatkan berbagai bidang dan satuan pengendali di seluruh direktorat.
Crisis center ini berfungsi untuk mengintegrasikan informasi, meningkatkan koordinasi lintas fungsi, serta memastikan kesiapsiagaan dalam memantau eskalasi potensi risiko bisnis.
Baca Juga: Hoaks! Kasus Korupsi PT Antam Rugikan Negara Rp5,9 Kuadriliun, Ini Fakta Aslinya Menurut Kejagung!
“Crisis center ini kami bentuk untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di sektor operasional maupun bisnis,” tambahnya.
Kunci Keberlanjutan: Dukungan Negara dan Masyarakat
Menurut Simon, dukungan dari negara dan masyarakat menjadi faktor utama yang memastikan Pertamina tetap mampu menjalankan perannya sebagai penggerak utama sektor energi nasional.
Ia percaya bahwa dengan kerja sama yang baik, Pertamina akan semakin kuat dan tetap menjadi kebanggaan Indonesia.