"Kalau ada yang menghujat instropeksi diri, apakah ada yang salah? Apakah yang menghujat sebegitu menderitanya atau tidakmendapat keadilan?"
Presiden RI Prabowo Subianto juga pernah mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya adu domba oleh pihak asing yang ingin memecah belah Indonesia.
Dalam pidatonya pada HUT ke-17 Partai Gerindra, Prabowo menegaskan bahwa program 15 megaproyek hilirisasi SDA senilai miliaran dolar pada 2025 berpotensi mengancam kepentingan asing, sehingga muncul berbagai upaya provokasi, termasuk demonstrasi besar-besaran bertajuk "Indonesia Gelap".
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menyebut bahwa beberapa LSM asing diduga mendanai gerakan yang menolak kebijakan pemerintah dengan manipulasi opini publik dan aksi demonstrasi.
Ia juga menegaskan bahwa negara-negara adidaya kerap menggunakan isu identitas dan agama untuk menciptakan instabilitas di negara berkembang.
Prabowo meminta masyarakat untuk tetap bersatu dalam menghadapi berbagai bentuk intervensi asing.
Sayangnya pernyataan Prabowo justru dikritik masyarakat yang dinilai lebih mendengarkan ormas GP Ansor ketimbang legowo terima kritik.
"Bahaya banget bikin narasi kalau kritis ke pemerintah sama dengan pihak asing adu domba. Pola pikir fasis anti kritik yang sudah dipakai sejak jaman orde baru. Kritis ke pemerintah itu wajib. Kita kritis aja mereka tidak mau dengar suara kita, apalagi kita diam saja." ***