“Saat kapal akan tenggelam maka tikus-tikus geladaklah yang paling cepat meninggalkan kapal. Kapten sejati akan mendahulukan penumpang, bahkan bila perlu ikut tenggelam bersama kapalnya,” tulis akun tersebut, Kamis, 6 Maret 2025.
Unggahan ini semakin memperkuat opini publik yang mengkritik tindakan keluarga Walikota Bekasi.
Banyak warganet yang menilai bahwa seharusnya seorang pemimpin tetap berada di tengah warganya saat terjadi krisis, bukan justru lebih dulu menyelamatkan diri ke tempat yang lebih nyaman.
Banjir di Bekasi memang bukan hal baru, tetapi reaksi pejabat dalam menghadapi bencana selalu menjadi sorotan.
Publik berharap bahwa setiap pemimpin daerah mampu menunjukkan sikap empati dan menjadi contoh bagi masyarakat.
Kasus ini kembali mengingatkan bahwa dalam situasi darurat, tindakan seorang pemimpin akan dinilai bukan hanya dari kata-kata, tetapi juga dari sikap dan keberpihakannya kepada rakyatnya.
Hingga berita ini ditulis, polemik ini masih ramai diperbincangkan.
Warganet terus memberikan kritik dan sindiran, sementara pihak Walikota Bekasi masih berusaha meredakan kontroversi yang terjadi.
Baca Juga: Realme 14 Pro Lite Resmi Rilis! Spek Gahar dan Harga Terjangkau, Lebih Worth It dari Seri Pro?
Namun, satu hal yang pasti, di era digital seperti sekarang, setiap tindakan pejabat akan selalu berada dalam pantauan publik.***