nasional

Pemerintah Siap Tanggung Jawab Banjir Jakarta, 200 Titik Pompa Menyala

Rabu, 5 Maret 2025 | 12:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat memantau kondisi banjir di Pintu Air Manggarai, Selasa (4/3) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan bahwa penanganan banjir di Jakarta adalah tanggung jawab penuh pemerintah. Hal ini disampaikannya saat meninjau Pintu Air Manggarai, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa kemarin , 4 Maret 2025.

Dalam tinjauannya, Pramono mengatakan bahwa tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai telah mencapai 850 sentimeter yang menandakan status Siaga II (dua)

“Tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai ini sudah mencapai 850 sentimeter. Ini artinya Jakarta sekarang sudah siaga dua. Sehingga kami adakan rapat khusus yang dihadiri Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Kepala Dinas terkait, ada Dinas SDA, Dinas Sosial (Dinsos), termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ujar Gubernur.

Baca Juga: Realme Bikin Gebrakan! Smartphone dengan Lensa Leica M, Inovasi Mobile Photography Gila atau Sekadar Gimmick?

Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari langkah kesiapsiagaan menghadapi banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta.

Dalam upaya pengendalian banjir, Pramono menginstruksikan Dinas SDA agar terus memantau pintu air guna memastikan aliran air tidak semakin membebani Jakarta Timur, terutama kawasan yang dialiri Kali Ciliwung.

“Beban banjir di Jakarta Timur harus berkurang. Saya minta semua pompa diaktifkan, ada di 200 titik dengan total 500 pompa,” tegasnya.

Baca Juga: Xiaomi Rilis Lensa Modular 100MP! Teknologi Baru Ini Bisa Ubah Smartphone Jadi Kamera Profesional

Selain penanganan teknis, Pramono juga memastikan Pemprov Jakarta tengah menyiapkan Kampung Siaga Bencana yang melibatkan sektor swasta, dan masyarakat untuk membantu warga terdampak.

“Apalagi ini bulan puasa, nanti sahur dan buka puasa jangan sampai terganggu. Jadi, dapur umum juga saya sudah minta untuk diaktifkan di lapangan. Saya juga minta jajaran untuk tidak lagi hanya sekadar menangani yang bersifat jangka pendek, tapi juga jangka menengah dan panjang,” katanya.

Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan dampak banjir di Jakarta bisa diminimalkan, terutama di tengah bulan Ramadan supaya masyarakat membutuhkan ketenangan dalam menjalankan ibadah.

Baca Juga: Drama Rp 5 Miliar! Nikita Mirzani Ditahan, Kasus Pemerasan Reza Gladys Bongkar Fakta Mengejutkan

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan di Jakarta, mengatakan bahwa dengan meningkatnya aktivitas atmosfer ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir.

"Periode 4 - 11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang," kata pihaknya.

Halaman:

Tags

Terkini