"Ini ada tangan yang berkuasa ikut main menurut saya gitu lho, di republik ini. Ini bisa jadi lebar ke mana-mana kasusnya kalau dibongkar. Saya senang banget ini," ujar Ahok dengan nada optimis.
Pernyataan Ahok ini menimbulkan spekulasi besar. Apakah mafia migas berakar hingga ke kementerian atau bahkan Istana?
Fickar menegaskan bahwa jika peran perusahaan perantara masih terus dipertahankan, maka mafia migas masih bercokol di berbagai lini kekuasaan.
Desakan Agar Ahok Menyerahkan Bukti
Fickar mendorong Ahok untuk segera menyerahkan data yang dimilikinya ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Jika memang ada bukti kuat, tidak ada alasan untuk tidak melaporkannya agar para oknum koruptor bisa diberantas.
"Kalau punya bukti-bukti kuat, Ahok wajib melaporkannya kepada penegak hukum," tegasnya.
Ahok sendiri mengaku masih memegang dokumen-dokumen yang bisa menguatkan dugaan korupsi di tubuh Pertamina.
Bahkan, ia dengan percaya diri menyatakan siap menyeret para pelaku ke ranah hukum.
"Saya berani jamin, saya dengan data ini akan penjarakan kalian semua," ujar Ahok.
Mafia Migas: Masih Jadi PR Besar Pemerintah
Kasus mafia migas bukanlah hal baru di Indonesia. Isu ini selalu menjadi bayang-bayang dalam tata kelola energi nasional, dengan berbagai skandal yang muncul silih berganti.
Jika benar Ahok memiliki bukti yang kuat, maka ini bisa menjadi momentum besar untuk membongkar praktik kotor yang merugikan negara.