HUKAMANEWS - Pertamina terus klaim bahwa tak ada proses oplosan dari Pertalite diubah menjadi Pertamax, di sisi lain Menteri BUMN Erick Thohir seakan tak disinggung Kejaksaan Agung.
Kejaksaan Agung sendiri sudah menetapkan 7 nama tersangka dalam proses oplosan BBM ini.
Hal ini pun disinggung akun X Jhon Sitorus, dikutip pada Kamis (27/2).
"Kalian terlalu sibuk dengan Pertamina, kalian bahkan lupa kalo Erick Thohir, Menteri BUMN, Ketua PSSI dan Ketua Pengawas Danantara."
"BUMN KORUP, Liganya kacau, Danantaranya politis."
Di kasus ini bahkan nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ikut terseret.
Diduga buzzer berupaya menggiring nama Ahok untuk ikut diperiksa.
Padahal Ahok baru menjabat Komisaris Utama di Pertamina di tahun 2019.
Dan dalam satu tahun diungkap Kejagung, kerugian negara menelan anggaran yang luar biasa besar Rp 193,7 Triliun.
Baca Juga: Parade Senja di Magelang, Prabowo Pimpin Upacara, Kepala Daerah Ditempa Seperti Taruna!
Sementara itu Kejagung kembali menetapkan tersangka baru yaitu Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina, Patra Niaga Maya Kusmaya.
Penetapan yang diumumkan Kejagung pada Rabu (26/2), sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minya mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasa Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan produk Pertamax, jenis BBM dengan angka oktan (research octane number/RON) 92, dan seluruh produk Pertamina lainnya, telah memenuhi standar dan spesifikasi, yang ditentukan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
"Kami pastikan operasional Pertamina saat ini berjalan lancar dan terus mengoptimalkan layanan, serta menjaga kualitas produk BBM kepada masyarakat," kata Simon di Jakarta, Kamis.