Hasilnya, penyidik menyita empat kardus berisi berbagai surat dan dokumen yang kini sedang dikaji oleh tim Kejagung.
Skandal Korupsi Minyak Mentah: Siapa Saja yang Terlibat?
Kasus dugaan korupsi ini telah menyeret tujuh tersangka yang terdiri dari empat pejabat Pertamina dan tiga pihak swasta.
Salah satu nama yang mencuat adalah Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, yang diduga memiliki peran penting dalam skandal ini.
Baca Juga: Skandal BBM Oplosan! RON 90 Jadi Pertamax, Benarkah Bikin Mesin Rusak? Ini Faktanya
Selain itu, ada SDS selaku Direktur Feed Stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, YF selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, serta AP yang menjabat sebagai VP Feed Stock Management PT Kilang Pertamina Internasional.
Dari pihak swasta, tersangka meliputi MKAN yang merupakan Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, DW yang menjabat sebagai Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, serta YRJ yang merupakan Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Mera.
Kerugian Negara Capai Rp193,7 Triliun
Kejagung menyebut total kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp193,7 triliun.
Baca Juga: Agama dan Kebahagiaan
Kerugian tersebut berasal dari beberapa aspek, termasuk ekspor minyak mentah dalam negeri sebesar Rp35 triliun serta impor minyak mentah melalui broker sekitar Rp2,7 triliun.
Selain itu, negara juga mengalami kerugian akibat impor BBM melalui broker sebesar Rp9 triliun, pemberian kompensasi di tahun 2023 sebesar Rp126 triliun, serta pemberian subsidi di tahun yang sama sebesar Rp21 triliun.
Kejagung Dalami Peran Riza Chalid
Meski anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza, telah ditetapkan sebagai tersangka, peran Riza Chalid dalam kasus ini masih menjadi tanda tanya besar.
Baca Juga: Xiaomi SU7 Ultra Versi Dua Kursi Hadir, Lebih Sporty, Lebih Mewah, Siap Jadi Mobil Listrik Impian?