HUKAMANEWS - Banyaknya maling di negeri ini membuat Muhammad Said Didu geram.
Eks Menteri BUMN ini menilai para bandit di kasus Pertamina benar-benar jahanam.
"Kalian JAHANNAM."
"Kalian kurangi subsidi Petralite dg alasan tdk ada dana, tdk diproduksi lagi, merusak lingkungan tapi ternyata kalian menipu rakyat dg menjual RON 90 (Petralite) dg harga Pertamax (RON 92), " dikutip dari akun X Muhammad Said Didu, Selasa (25/2).
Penulis Tere Liye ikut mengecam para maling rakyat ini.
Dikutip dari Instagram milik Tere Liye, pada Selasa (25/2), Tere mengungkapkan kekesalannya dengan kata-kata kasar saking geram.
"PERTAMINA SAMPAH! BAJINGAN! ASU! BANGSAT!"
Berita ini benar-benar menyakitkan. Banget.
"Bayangkan, rakyat membeli pertamax bertahun-tahun, karena dia tidak mau beli pertalite, tidak mau ngambil jatah subsidi rakyat miskin, takut harom menurut kiyai-kiyai fans pemerintah, eeeh, saat dia beli Pertamax, ternyata itu diduga campuran saja. Itu tuh pertalite, dioplos."
"Ya Rabbi, alangkah kejam orang-orang ini. Jika kasus ini terbukti di pengadilan, jelas rakyat banyak dirugikan ratusan trilyun, 193 trilyun. Dan rakyat pemakai Pertamax, dobel kuadrat ruginya. Sudahlah dia bayar lebih mahal, eh, mesin mobilnya ternyata dikasih bensin murahan."
"Bangsat of the bangsat. Bajingan of the bajingan."
"Dan kalian wahai direksi, komisaris PERTAMINA, kalian ngapain saja. Iya saya tahu, kalian akan ngeles ini tuh anak perusahaan, bla bla bla. Tapi kejadian ini ada di lembaga kalian."
"Enak saja kalian melempar tanggung jawab. Orang2 ini, tantiem per tahunnya total bisa setengah trilyun."