nasional

Pidatonya Tegas Bakal Sikat BUMD yang Buntung dan Jadi Sarang Timses, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dinilai Cocok Maju Capres 2029

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:19 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam pidatonya tegas bakal sikat oknum pejabat yang cuma cari untung (Ist)

HUKAMANEWS - Warganet banyak memuji pidato Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Terlihat tegas dan punya orientasi membangun Jawa Barat dengan jelas.

Terutama membangun masyarakat untuk merata mendapat pendidikan, kesehatan dan peluang ekonomi bagi masyarakat kecil.

Dikutip dari akun X Hasyim Muhammad, pada Selasa (25/2), Dedi Mulyadi sudah memperlihatkan bahwa dia pantas maju Pilpres.

"Tinggal kita lihat gebrakannya selama 4 tahun ke depan. Tapi menurut saya, nanti dia bakal diserang pakai isu agama seperti Ahok."

"Orang jujur memang akan banyak musuhnya."

Di pidatonya sebagai Gubernur Jawa Barat pada acara Serah Terima Jabatan Gubernur di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung pada Jumat, (21/2), Dedi tegas tak akan menjadikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai tempat untuk "menyimpan" tim sukses.

Baca Juga: Tunggu, Diskon Tarif Tol 20 Persen Masih Akan Dibahas Bersama Pemerintah

"Saya tidak mau menjadikan Badan Usaha Milik Daerah menjadi tempat menyimpannya tim sukses, tidak akan ada di pemerintahan saya," katanya tegas.

"kenapa, kalau negeri ini dibagi kepada tim sukses maka negeri ini tak akan pernah berkah. Tahun ini, ini, tahun ini, tahun depan lagi, ini, kapan dan negeri ini jadi negeri balas dendam," katanya.

"Kenapa tidak membrasi BUMN, berhasil membangun infrastruktur negara ini, menggerakan investasinya, membiayai, apa yang terjadi mereka surplus keuangan, karena surplus keuangan maka dia akan mencari negara, dimana dia tidak harus berinvestasi, agar uangnya berputar," jelas Dedi.

"Provinsi Jawa Barat tidak boleh terus-terusan setiap tahun membuang uang, membuang uang, seolah uang itu ada dan setiap tugasnya menyerap," katanya.

Baca Juga: Pasca Danantara Resmi Diluncurkan dan Lihat Dewan Pengawasnya Orang Terkorup Versi OCCRP, Efeknya Rupiah Anjlok

"Menyerap bukan hanya angka yang diserap, bukan itu, output, outcome, benefit yang harus dirasakan oleh publik, gak boleh begitu lagi karena itu, di tahun 2026, di tahun 2027, 2028 dan tahun 2029 kalau infrastruktur sudah selesai, kalau kewajiban-kewajiban pemerintah provinsi sudah selesia, uangnya berkecukupan, maka kta harus mulai berinvestasi fiskal," terang Dedi.

Halaman:

Tags

Terkini