HUKAMANEWS - Instruksi Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang melarang semua kepala daerah dan wakil kepala daerah agar menunda kegiatan retret di Magelang direspon oleh Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti.
Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti sejatinya sudah siap berangkat dalam kegiatan retret Magelang paska dilantik oleh Presiden Prabowo. Sebagai kader PDIP senior, Agustina Wilujeng memutuskan untuk mematuhi aturan partai dengan tidak berangkat atau menunda kegiatan retret di Akmil Magelang bersama kepala daerah lainnya pada 21-28 Februari 2025.
“Saya menunda keberangkatan. Jadi sambil menunggu perintah lanjutan saya ke sini (Johar, red),” kata Agustina Wilujeng ketika ditemui di Alun - Alun Masjid Kauman Semarang , Jumat sore, 21 Februari 2025.
Agustin memilih membersihkan sampah di sekitar alun-alun serta Pasar Johar untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Agustin mengaku sudah menyampaikan penundaan keberangkatan tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri.
“Kalau ada perintah tiba-tiba misal berangkat, ya tinggal berangkat. Kan kalau dari Semarang dekat,” tambahnya.
Adapun di Jateng sendiri, kata Bendahara DPD PDI Perjuangan Jateng ini ada 19 kepala daerah dari PDI Perjuangan. Beberapa kepala daerah dari kabupaten/kota yang jauh, seperti Banyumas sudah di Magelang, tapi tidak mengikuti retreat.
Baca Juga: Bahlil vs. Luhut, Adu Strategi Subsidi BBM, Mana yang Lebih Untungkan Rakyat?
“Yang dari jauh, kalau sudah di sana masih menunggu arahan lebih lanjut dan ini makan tahu pojok,” ujarnya.
Untuk wilayah yang cukup dekat seperti Semarang, Kabupaten Semarang, Klaten, Kendal, menurutnya, sambil menunggu instruksi memilih melakukan kegiatan masing-masing.
“Kalau jumlahnya berapa, bisa tanya ke Pak Manto (Ketua DPD PDI-P Jateng Sumanto),” jelasnya.
Sebelumnya beredar surat dari DPP PDIP yang menginstruksikan semua kepala daerah untuk menunda keberangkatan retret di Magelang.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komaruddin Watubun, menyampaikan pesan Megawati.Ia menegaskan bahwa PDIP sudah terbiasa menghadapi tekanan politik dan seluruh kader harus tetap tenang.