“Ini adalah tidak benar dan merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang,” tulis Ridwan Kamil dalam klarifikasinya.
Keterkaitan antara unggahan klarifikasi itu dan peretasan akun belum dapat dipastikan, namun publik mulai berspekulasi bahwa dua kejadian ini tidak berdiri sendiri.
Fenomena peretasan akun tokoh publik seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia.
Namun, yang membuat kasus ini menonjol adalah timing dan isi unggahannya yang seolah membawa pesan tertentu.
Baca Juga: Apa Status Hukum Ridwan Kamil di Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB? KPK Sudah Kantongi Bukti Penting
Penggunaan simbol nasional seperti bola Merah Putih, serta pemilihan kata-kata dalam unggahan, memberi kesan bahwa ini bukan sekadar aksi iseng.
Beberapa pengamat media sosial menilai bahwa serangan siber terhadap figur publik kini semakin kompleks dan kerap menyasar sisi psikologis masyarakat.
Peretasan akun Instagram Ridwan Kamil juga menjadi perhatian dari segi keamanan digital.
Dengan jutaan pengikut dan pengaruh yang besar di ruang publik digital, akun seperti milik Ridwan Kamil menjadi target empuk bagi oknum yang ingin menyebarkan pesan provokatif.
Insiden ini pun menyoroti pentingnya penguatan sistem keamanan pada akun media sosial, terutama milik tokoh publik.
Pengguna media sosial diimbau untuk selalu waspada dan tidak langsung mempercayai unggahan mencurigakan, apalagi jika muncul di luar kebiasaan pemilik akun.
Sementara itu, para pengikut Ridwan Kamil berharap ada klarifikasi lanjutan dari pihak yang bersangkutan maupun tim media sosialnya terkait insiden ini.
Penting untuk menghindari spekulasi yang bisa memperkeruh suasana menjelang masa-masa krusial politik di tanah air.
Sampai artikel ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi apakah kasus ini telah dilaporkan ke pihak berwenang atau masih ditangani secara internal.***