HUKAMANEWS - Media sosial Indonesia kembali digemparkan oleh simbol "Peringatan Darurat" yang kali ini muncul dengan warna latar hitam.
Gerakan ini membawa istilah baru, yakni PENTOL, yang mengusung enam tuntutan utama masyarakat terhadap pemerintah.
Tagar #PeringatanDarurat merajai trending topic di platform X, menunjukkan betapa besar perhatian publik terhadap fenomena ini.
Lantas, apa sebenarnya makna di balik gerakan PENTOL dan apa saja tuntutan yang disuarakan?
Baca Juga: KPK vs Hasto, Sidang Praperadilan Panas, Benarkah Ada Kepentingan Tersembunyi?
Latar Belakang Peringatan Darurat Indonesia Gelap
Peringatan Darurat dengan garuda hitam bukan sekadar simbol kosong, melainkan cerminan dari keresahan masyarakat terhadap berbagai permasalahan sosial dan ekonomi.
Gerakan ini menjadi evolusi dari Peringatan Darurat Garuda Biru yang sebelumnya viral pada Agustus 2024 dan menyoroti isu politik serta demokrasi.
Kini, dengan latar hitam, urgensi gerakan ini terasa lebih mendalam dan langsung menyentuh aspek kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kelangkaan gas LPG 3 kg menjadi salah satu faktor utama yang memicu gerakan ini, mengingat dampaknya terhadap ekonomi rumah tangga masyarakat kelas menengah ke bawah.
Selain itu, permasalahan anggaran pendidikan dan kesehatan yang semakin dipangkas juga turut memicu gelombang protes.
Tidak hanya itu, keterlambatan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) bagi tenaga pendidik dan ASN semakin menambah daftar panjang keresahan publik.
Memahami Gerakan PENTOL dan Enam Tuntutannya
Gerakan PENTOL muncul sebagai manifestasi dari keinginan masyarakat untuk perubahan nyata.