nasional

Telusuri Jejak Sincia Hingga Berganti Nama Imlek di Indonesia

Selasa, 28 Januari 2025 | 19:41 WIB
Gemerlap lampion sudah siap mewarnai perayaan Imlek di kota Semarang (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Perayaan Imlek, yang dikenal sebagai Tahun Baru China, memiliki akar sejarah yang sangat panjang dan kaya tradisi. Imlek pertama kali diyakini muncul pada masa Dinasti Shang, sekitar tahun 1600–1046 Sebelum Masehi (SM), atau lebih dari 3.500 tahun yang lalu.

Pada masa itu, masyarakat mengadakan upacara pengorbanan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan leluhur. Ritual ini dilakukan pada awal dan akhir tahun untuk memohon berkah hasil panen sekaligus menyembah alam.

Selain itu, legenda tentang monster Nian juga menjadi bagian dari tradisi Imlek.Nian digambarkan sebagai monster buas yang menyerang manusia, hewan ternak, dan hasil panen setiap malam tahun baru. 

Untuk melindungi diri, masyarakat memasang lentera merah, gulungan kertas merah, serta membakar bambu atau petasan yang dipercaya dapat menakut-nakuti Nian. Tradisi ini masih dilestarikan hingga kini dalam bentuk dekorasi dan pesta kembang api.

Baca Juga: Samsung Galaxy S25 Ultra: Kamera Ultrawide 50MP Bikin Video 8K Setajam Film, Sudah Coba?

Perkembangan Imlek di Masa Dinasti Han hingga Kini

Pada era Dinasti Han (202 SM–220 M), Imlek mulai diatur berdasarkan kalender lunar Tiongkok dan dikenal sebagai Festival Musim Semi. Tradisi membakar bambu untuk menghasilkan suara keras menjadi salah satu kegiatan khas pada masa itu. 

Ritual Imlek pun mulai berkembang, termasuk membersihkan rumah, makan bersama, hingga acara hiburan, terutama saat memasuki masa Dinasti Wei dan Jin (220–420 M).

Perayaan Imlek semakin meriah pada masa Dinasti Tang hingga Qing, didukung oleh kemakmuran ekonomi. Selain ritual keagamaan, masyarakat mulai menggelar perayaan seperti pameran lampion, pertunjukan seni, hingga kunjungan ke sanak saudara. 

Baca Juga: Belalang Masuk Menu Makanan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional Akui Kandungan Proteinnya

Perayaan Imlek di Indonesia

Menariknya, istilah "Imlek" hanya digunakan di Indonesia.Di negara asalnya, China, perayaan ini dikenal sebagai Sin Cia atau Tahun Baru Lunar. Nama "Imlek" berasal dari dialek Hokkien, yang berarti "kalender bulan" (im berarti bulan, lek berarti penanggalan). 

Istilah ini muncul akibat larangan penggunaan istilah Mandarin di Indonesia selama masa Orde Baru.Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, perayaan budaya Tionghoa, termasuk Imlek, dilarang melalui Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967. 

Hal ini disebabkan oleh kebijakan anti-komunis pemerintah yang melihat kebudayaan China sebagai ancaman ideologi Pancasila. Akibatnya, masyarakat Tionghoa harus merayakan Imlek secara diam-diam tanpa adanya hari libur khusus.

Halaman:

Tags

Terkini