HUKAMANEWS - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Menteri Satryo pilih bungkam saat ditanya awak media.
Saat Menteri Satryo keluar usai sidang di kompleks Istana Kepresidenan, pada Rabu (22/1), ia segera bergegas ke arah mobilnya dan tak menjawab sepatah kata pun dari awak media.
Satryo memilih terus berjalan ke kendaraan yang membawanya ke gerbang, dan bungkam dari pertanyaan awak media, termasuk mengenai arahan-arahan Presiden untuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Ratusan ASN dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdiktisaintek berunjuk rasa di Kantor Kementerian pada Senin (20/1) pagi.
Aksi protes itu, salah satunya dipicu oleh pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina.
Selepas aksi itu, Menteri Satryo kemudian berdialog dengan Neni Herlina dan Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno.
Dalam pertemuan itu, yang berlangsung di rumah dinas menteri, Satryo menjelaskan bahwa Kemdiktisaintek berusaha sebaik mungkin melayani semua staf yang ada, serta menjalin kerja sama yang baik dengan mereka.
"Harapan kami ke depan, nanti kementerian ini punya satu prestasi yang cukup baik, stafnya pun kita berharap juga mempunyai kesejahteraan yang memadai," kata Menteri Satryo.
Penjelasan pun diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno soal kisruh di Kemendiksaintek.
Praktino mengungkap isi kesepakatan damai antara Menteri dan perwakilan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) setelah keduanya bertemu dan berdialog.
Baca Juga: Ini Cara Proses Evakuasi Korban Longsor Kabupaten Pekalongan, Ngeri
Pratikno menjelaskan bahwa dua pihak sepakat untuk tak melanjutkan masalah yang semula menjadi alasan sejumlah pegawai Kemdiktisaintek berunjuk rasa di kantor kementerian.
"Saya sudah bertemu dengan Pak Mendiktisaintek, dan beliau menyampaikan, menjelaskan tentang apa sebagaimana yang sudah beliau sampaikan ke media," kata Praktikno saat ditemui selepas sidang kabinet di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1).