HUKAMANEWS - Hembusan angin laut membawa aroma harapan baru bagi masyarakat pesisir kota Semarang. Di tengah tantangan abrasi, intrusi air laut, dan alih fungsi lahan yang mengancam ketahanan pangan, terbentang hamparan hijau padi varietas Biosalin.
Inilah bukti nyata inovasi teknologi yang memadukan desalinasi air laut dan pengembangan varietas padi tahan salinitas, yang menjadi oase di tengah kegersangan.
Keberhasilan tersebut disaksikan langsung Joko Widodo yang datang ke lokasi pengembangan Biosalin di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu, Sabtu, 18 Januari 2025.
Baca Juga: Bentrokan Ormas GRIB vs PP Memanas, Polda Jabar Turun Tangan! Begini Hasil Mediasi yang Mengejutkan
Ia menyaksikan langsung proses penanaman padi tahan salinitas, meninjau lahan payau yang berhasil dikelola, serta berdialog dengan para petani yang menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Biosalin sukses melalui berbagai tahapan yang cukup rumit dan penuh tantangan.Pertama adalah desalinasi air laut. Menggunakan teknologi osmosis terbalik, maka air laut diubah menjadi air tawar untuk irigasi dan kebutuhan air bersih masyarakat, layaknya “mata air” baru yang menghidupkan lahan kering.
Kedua, penggunaan padi Biosalin varietas padi tahan salinitas, seperti Biosalin 1 dan 2, dikembangkan melalui riset panjang dan mampu tumbuh optimal di lahan dengan kadar garam tinggi.
Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, menjadi saksi keberhasilan program Biosalin. Panen perdana padi Biosalin 1 dan 2 pada Oktober 2024 lalu menorehkan sejarah baru, meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani.
Sayangnya, pengembangan padi Biosalin masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam biaya operasional. Dibutuhkan skema pembiayaan inovatif untuk menekan biaya operasional teknologi desalinasi.
Kerja sama Pemkot Semarang dan BRIN untuk menciptakan bibit padi berkelanjutan dengan pola tanaman bibit masif dan tersistem menjadi solusi strategis agar harga bibit terjangkau.
Disamping masih perlunya adaptasi masyarakat yaitu peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola teknologi Biosalin menjadi kunci. Pelatihan dan pendampingan intensif pun diperlukan.
Kunjungan mantan Presiden Joko Widodo menjadi momentum penting, menunjukkan dukungan nyata terhadap inovasi yang berpihak pada ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani di tengah tantangan perubahan iklim.