HUKUMANEWS - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku sudah memperhitungkan segala risiko bakal diserang, usai pelatih Shin Tae yong dipecat.
Perhitungan matang dengan mempertimbangkan segala aspek sudah ditempuh PSSI, sebelum keputusan Ketum PSSI Erick Thohir memberhentikan pelatih asal Korea Selatan itu.
Menurut Anggota Exco PSSI, Arya M Sinulingga, saat hadir di acara Catatan Demokrasi TvOne, dikutip pada Rabu (8/1), bisa saja PSSI cari jalan aman agar tak diserang dan dituduh terlibat dalam mafia.
"Kalau Pak Erick ini atau kami PSSI mencari aman, maka paling enak mempertahankan STY," ujar Arya.
"Kenapa, kalau nanti gagal di Piala Dunia maka yang akan dimaki orang adalah pelatih yang sudah kami lepas, bukan Erick Thohir, udah pasti itu, tapi ini gak diambil oleh Pak Erick, itu satu," jelas Arya soal keputusan PSSI pecat STY.
Kedua, sambung Arya, kalau Erick Thohir mau mencari popularitas jelas gak populer keputusan ini.
"Buktinya diserang, saya diserang semua diserang, gak gak populer, kalau mau populer pertahankan pertahankan ikut aja pola yang ada," katanya.
"Ketiga, kalau kami pertahankan STY gak hilang puluhan miliar uang PSSI karena denda penalti yang harus kami bayar," ucapnya.
Arya pun meminta uang puluhan miliar ini jangan langsung dikaitkan dengan mafia.
"Jangan ngomong mafialah, gak ada mafia yang berani bayar sekian puluh miliar tuh, konsekuensi itu gak ada tuh, jadi kalau bilang sama mafia ini rugi kok."
Menurut Arya, jelas ada pertimbangan matang ada sesuatu yang sampai kenapa PSSI sampai berani ambil resiko itu semua.
"Dan orang sekarang selalu mengarahkan kalau nanati gagal piala dunia lu harus mundur, ya kan semua udah ke situ arahnya. Artinya risiko itu sudah kami hitung sampai sejauh itu, kenapa ini masalahnya Merah Putih dan Timnas," pungkas Arya.