Keputusan Yos Suprapto menarik diri dari pameran mendapat sorotan luas.
Amnesty International Indonesia bahkan menyebut penurunan karya ini mencerminkan tindakan otoriter jika dilakukan tanpa dasar jelas.
Namun, Jarot menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan atau tekanan dalam keputusan ini.
Ia juga menyatakan bahwa Galeri Nasional tetap membuka ruang dialog bagi seniman untuk berkarya.
Baca Juga: Bocoran POCO X7 5G, Spesifikasi Sultan, Mirip Redmi Note 14 Pro 5G, Apa Ada Kejutan Baru?
Setelah menurunkan 37 karya lukisannya, Yos mengonfirmasi bahwa karya-karya tersebut akan dipamerkan di lokasi lain di Yogyakarta.
Meski begitu, ia belum memberikan rincian lebih lanjut.
“Nanti saja, tempatnya akan kami umumkan kemudian,” ujar Yos.
Drama ini menunjukkan betapa kompleksnya dunia seni, terutama ketika berhadapan dengan perbedaan interpretasi dan kebebasan berekspresi.
Meski pameran di Galeri Nasional tidak terlaksana, semangat Yos Suprapto untuk terus berkarya tetap menjadi inspirasi bagi dunia seni Indonesia.***