nasional

KPK Periksa Dua Pejabat BI Terkait Korupsi Dana CSR, Modus Lama dengan Pola Baru?

Senin, 23 Desember 2024 | 18:00 WIB
Kasus korupsi dana CSR BI: KPK panggil saksi, ungkap modus penyalahgunaan anggaran untuk kepentingan pribadi. (BI / HukamaNews.com)

Modus Lama, Korupsi Dana CSR

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, memaparkan modus yang digunakan dalam korupsi dana CSR ini.

Menurut Asep, dana CSR yang seharusnya digunakan untuk kegiatan sosial sering kali disalahgunakan. Misalnya, dari total anggaran Rp1 miliar, hanya Rp500 juta yang digunakan sesuai peruntukan.

"Kalau dana itu digunakan untuk membangun fasilitas umum seperti jalan, jembatan, atau rumah ibadah, tidak ada masalah. Tetapi kalau dana tersebut disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, di situlah letak masalahnya," jelas Asep.

Baca Juga: Buzzer Bergerak Dikomandai Serentak untuk Gulingkan Erick Thohir, Usai Gagal Gaungkan STY Out, Diduga Ingin Kuasai PSSI Agar Jadi Sarang Mafia

Pentingnya Transparansi dalam Pengelolaan Dana CSR

Kasus ini kembali menyoroti lemahnya transparansi dalam pengelolaan dana CSR di Indonesia.

Dana CSR sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat, seperti pembangunan fasilitas umum.

Namun, praktik korupsi yang melibatkan pengalihan dana untuk kepentingan pribadi menjadi bukti bahwa pengawasan masih lemah.

Baca Juga: Waspada! Undangan Google Calendar Palsu Jadi Tren Phishing Baru

Proses penyelidikan yang dilakukan KPK terus berlanjut. Pemanggilan saksi-saksi baru kemungkinan besar akan dilakukan, termasuk pejabat dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kasus ini diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengawasan dana CSR, agar lebih transparan dan akuntabel.

Bagi masyarakat, kasus ini menjadi pengingat bahwa dana publik harus dikelola secara bertanggung jawab dan sesuai peruntukan.

Baca Juga: Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar Kecam Penyelenggaraan MLB, 100 Persen Cabang dan Wilayah Tolak MLB

Kita tunggu langkah lanjutan dari KPK dalam mengusut kasus ini hingga tuntas. Akankah ada kejutan baru? Atau justru kasus ini menguap seperti banyak skandal lainnya?

Halaman:

Tags

Terkini