Agus juga menekankan pentingnya keahlian membuat konten sebagai solusi untuk kemandirian ekonomi.
“Keahlian ini adalah peluang besar, terutama di era digital. Dengan kemampuan membuat konten, seseorang bisa mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Agil Hari Santoso, GM Media Network Promedia, memaparkan strategi membuat konten yang bisa mendatangkan traffic tinggi di mesin pencari.
“Bayangkan kamu punya website baru di antara miliaran website lain. Bagaimana caranya agar website kamu ditemukan?” tanya Agil kepada audiens.
Ia menjelaskan perbedaan antara SEO friendly content dan human friendly content.
“SEO friendly content itu fokus pada kata kunci, tapi belum tentu berkualitas. Sedangkan human friendly content memprioritaskan pengalaman pembaca,” terangnya.
Agil juga memperkenalkan konsep evergreen content dan trending content.
“Evergreen content itu relevan sepanjang waktu, sedangkan trending content sangat diminati tapi cepat kehilangan relevansi. Keduanya penting untuk strategi konten yang seimbang,” jelasnya.
Acara ini berhasil menarik perhatian mahasiswa, yang terlihat antusias selama pelatihan berlangsung. Banyak peserta mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan para pembicara.
Baca Juga: Evaluasi Pilkada Langsung dan Tidak Langsung, Membaca Logika Demokrasi Pasal 18 UUD 1945
Dengan menghadirkan materi yang relevan dan pembicara yang inspiratif, BRI CoreLab di UIN Raden Fatah sukses menjadi ajang untuk meningkatkan wawasan mahasiswa tentang dunia digital.
Event ini tidak hanya memberikan ilmu tetapi juga motivasi bagi mahasiswa untuk terus berkembang di era teknologi.
BRI CoreLab menunjukkan bahwa peluang di dunia digital sangat luas, terutama bagi mereka yang siap belajar dan beradaptasi.
Baca Juga: 7 kasus perceraian Selebriti yang Heboh dan Sukses Ditangani Elza Syarif sebagai Pengacara