HUKAMANEWS - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengeluarkan pernyataan mengejutkan dalam Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT.
Ia meminta para pejabat pemerintah, dari menteri hingga kepala daerah, untuk "berpuasa" melakukan perjalanan dinas luar negeri selama lima tahun ke depan.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Prabowo mengungkapkan bahwa perjalanan dinas luar negeri menguras anggaran hingga USD 3 miliar atau setara Rp45 triliun setiap tahun.
"Kalau kita bisa mengurangi 50 persen saja, kita bisa menghemat Rp15 triliun. Itu berapa bendungan, berapa irigasi, berapa SD yang bisa kita bangun," katanya.
Menurut Prabowo, dana sebesar itu jauh lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk program-program prioritas rakyat.
Salah satunya adalah penyediaan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dan perbaikan infrastruktur pendidikan.
Puasa Lima Tahun, Efisiensi Maksimal
Prabowo menegaskan bahwa "puasa" dinas luar negeri tidak berarti menghentikan seluruh kegiatan internasional.
Namun, perjalanan yang tidak mendesak dan bersifat seremonial harus ditekan seminimal mungkin.
"Kita harus tahu prioritas. Banyak acara seremonial yang sebenarnya tidak perlu. Kita sudah tahu kesulitan rakyat," tambahnya.
Ia juga meminta pemimpin daerah seperti gubernur, bupati, dan wali kota untuk mengikuti langkah ini.
Dengan demikian, penghematan tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tetapi juga hingga ke daerah.