"Kita berharap yang datang sebanyak-banyaknya. Kita serahkan semuanya kepada Allah," ujar Buya Husein saat diwawancarai.
Momentum Reuni 212 tahun ini juga diwarnai pesan penting untuk persatuan umat.
Buya Husein menegaskan bahwa acara ini menjadi wadah untuk merajut kembali persaudaraan usai masa Pemilu.
"Pilpres, Pileg, Pilkada sudah selesai. Sekarang waktunya umat bersatu kembali," katanya.
Dalam suasana yang penuh semangat, panitia juga mengingatkan para peserta untuk menjaga ketertiban.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh panitia, mengingat besarnya antusiasme peserta yang hadir.
Selain tokoh-tokoh Islam, sejumlah nama besar dari dunia politik juga turut diundang ke acara ini. Kehadiran tokoh seperti Prabowo Subianto dan Habib Rizieq Shihab menjadi salah satu sorotan.
Namun, menariknya, nama Anies Baswedan tidak masuk dalam daftar undangan tahun ini.
Meski begitu, hal ini tak mengurangi antusiasme peserta yang tetap fokus pada semangat persatuan dan perjuangan.
Isu Palestina menjadi salah satu topik utama yang diangkat dalam Reuni 212 tahun ini.
Pesan-pesan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus disuarakan, baik melalui orasi maupun nyanyian.
"Ini adalah bentuk dukungan nyata kita terhadap Palestina. Solidaritas ini harus terus kita jaga," ujar salah satu peserta yang hadir.
Reuni 212 kembali membuktikan posisinya sebagai salah satu momentum besar dalam kalender kegiatan ormas Islam di Indonesia.