Pernyataan ini semakin memperlihatkan jarak yang semakin lebar antara Effendi dan partainya.
3. Tak Ditemukan Namanya di Daftar Caleg
Dalam Pemilu 2024, Effendi Simbolon tidak tercantum dalam daftar calon legislatif (caleg) PDIP.
Meski sudah malang melintang di Senayan selama dua dekade, Effendi mengungkapkan bahwa ia memutuskan untuk memberi kesempatan kepada generasi muda.
Ia juga enggan mengungkapkan lebih lanjut soal pertikaiannya dengan PDIP, namun keputusan ini semakin menambah spekulasi mengenai hubungan buruk antara dirinya dan partai.
Baca Juga: Menko AHY Relokasi Warga Kolong Tol, Langkah Nyata Menuju Hidup Lebih Layak
4. Mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI
Salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah ketika Effendi hadir dalam deklarasi dukungan untuk Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilkada Jakarta pada 18 November 2024.
Meskipun PDIP mendukung pasangan calon lain, Effendi justru terang-terangan mendukung pasangan tersebut dan bahkan membawa ribuan suara dari komunitas Batak di Jakarta untuk mencoblos Ridwan Kamil.
Tindakan ini semakin memperjelas bahwa Effendi sudah tidak sejalan dengan keputusan PDIP.
5. Pemecatan dari PDIP
Akhirnya, PDIP tidak tinggal diam. Partai tersebut mengeluarkan keputusan pemecatan terhadap Effendi Simbolon karena dinilai tidak mengindahkan instruksi partai yang mendukung pasangan calon tertentu di Pilkada DKI Jakarta.
DPP PDIP menilai bahwa dukungan Effendi kepada calon dari partai lain merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai yang sangat serius.
Pemecatan tersebut diatur dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP yang diterbitkan pada 2024.