nasional

Dramatis! Hindari Kepungan Massa Pendukung, Rohidin Mersyah Pakai Jaket Polantas Ketika Digiring Petugas KPK

Senin, 25 November 2024 | 08:00 WIB
OTT KPK terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ungkap skema pemerasan Rp7 miliar. Jaket Polantas jadi strategi amankan tersangka. (X @tijabar / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Situasi dramatis mewarnai Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah (RM).

Gubernur tersebut terlihat mengenakan jaket polisi lalu lintas (polantas) ketika digiring petugas. Apa alasan di balik strategi tak biasa ini?

Menurut Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, jaket tersebut diberikan demi keamanan Rohidin Mersyah .

Baca Juga: COP29 Azerbaijan Resmi Ditutup, Hasil KTT Iklim Mengecewakan

Pada Minggu pagi, 24 November 2024, massa pendukung sang gubernur mengepung Mapolresta Bengkulu, tempat Rohidin sedang diperiksa.

“Ini langkah kamuflase agar beliau tidak menjadi target massa,” jelas Asep.

Sebelumnya, petugas KPK membuntuti kendaraan Rohidin selama tiga jam hingga berhasil menangkapnya.

OTT ini juga menyeret beberapa pejabat lainnya dan mengamankan uang senilai Rp7 miliar dalam bentuk rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Baca Juga: Harga Cuma Rp 1 Jutaan, Realme Note 50 Smartphone Rasa Sultan dengan Desain Mirip iPhone 14 Pro!

Skema Dugaan Pemerasan di Balik OTT

OTT tersebut mengungkap dugaan pemerasan yang melibatkan Rohidin, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, dan ajudan gubernur Evriansyah alias Anca.

Modus operandi mereka mencakup pengumpulan dana dari pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Skema ini dimulai pada Juli 2024, ketika Rohidin meminta dukungan dana untuk persiapan Pilgub 2024.

Baca Juga: Tel Aviv Membara Dikepung Serangan Roket Hizbullah, 4 Juta Warga Israel Panik dan Pilih Numpet di Bunker

Selanjutnya, Isnan Fajri memerintahkan seluruh kepala dinas dan biro untuk mengumpulkan dana demi menunjang pencalonan Rohidin.

Halaman:

Tags

Terkini