Sebelumnya anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman mempertanyakan komitmen Kapolri dalam upayanya memberantas judi online.
"Apakah Kapolri siap membersihkan institusi Polri dari oknum-oknum yang membeking judi online," ujarnya kepada Kapolri.
"Saya rasa kalau semua Kapolda datang mungkin tidak salah kalau pada saat ini membuat resolusi mabes Polri untuk membasmi judol. Bagaimana membasminya, bagaimana penegakkan hukumnya," katanya.
Menurut Benny sebenarnya upaya memberantas judi online tidaklah sulit untuk mengambil, untuk menangkap oknum-oknum, di antaranya yang sudah tertangkap di Kemenkomdigi.
"Saya yakin, saya percaya Pak Kapolri dia punya kemauan, kemampuan, keberanian juga tapi yang saya takut sekali yang dihadapi adalah tembok. Oleh sebab itu, kalau semua Kapolda dikumpulkan saat inim sebetulnya bBapak Kapolri sedang membuat kekuatan untuk meruntuhkan tembok itu," terang Benny.
Sementara itu, Kapolri angkat Sadbor mantan tersangka kasus promosi judol menjadi Duta Anti Judol.
"Apakah ini bentuk pengalihan isu karena banyak artis yang ikut promosi judol tapi tidak diproses?"
Selain itu ada kesan tebang pilih dalam penangkapan seseorang yang jelas-jelas mempromosikan judol.
Netizen mengecam kenapa hanya Sadbor, konten kreator asal Sukabumi, yang ditangkap dan dipenjarakan walau kini sudah dibebaskan.
Sementara artis-artis, influencer, selebgram bahkan anggota dewan seperti Denny Cagur yang juga promosikan judol tidak ditangkap.
Terlihat penegakkan hukum masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah.***