nasional

Eks Staf Ahli Menkominfo Ini Pernah Protes ke Jokowi, Ubah Aturan Server Dipindahkan ke Luar Negeri Akibatnya Berjamur Praktik Judi Online

Rabu, 13 November 2024 | 12:11 WIB
Di pemerintahan Jokowi judi online marak dan jutaan korbannya (Ist)

Baca Juga: Usai Kerusuhan, Larangan Truk Tanah Melintas di Teluknaga Tangerang Diperpanjang, Polisi Tegaskan Ini Bukan Sekadar Aturan Biasa!

Sebab faktor utama yang membuat bisnis kotor ini survive dan berjaya adalah karena ada pihak-pihak yang bisa dibayar agar situs judol milik bandar tidak diblokir.

Tentu bandarnya tetap harus ditangkap, bahkan akibat operasi Polri di Komdigi harusnya didapat nama-nama bandar yang bekerjasama dengan Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Tomang ini.

Oya, dialah yang berhubungan dengan para bandar yang membayar untuk diamankan situsnya, bukan para pegawai itu.

Baca Juga: Honor MagicPad 2, Tablet Layar Besar dengan 8 Speaker, Baterai Jumbo, dan Performa Gahar Bikin Pengguna Lupa Waktu!

Faktor berikutnya adalah marketing. Apa gunanya bandar punya banyak situs online jika tidak ada yang tahu?

Maka di sinilah bandar harus modal untuk bayar influencer di semua lini sosmed agar calon korban tahu keberadaan situsnya.

Jadi ini jawaban bagi yang mempertanyakan kenapa bukan bandarnya dulu yang ditangkap?

Justru dengan dilumpuhkannya antek-antek mereka di kekuasaan, maka otomatis lumpuh juga operasi bisnis mereka.

Langkah selanjutnya baru menangkapi para bandar dan memblokir situs judol yang masih aktif.***

Halaman:

Tags

Terkini