Sebab faktor utama yang membuat bisnis kotor ini survive dan berjaya adalah karena ada pihak-pihak yang bisa dibayar agar situs judol milik bandar tidak diblokir.
Tentu bandarnya tetap harus ditangkap, bahkan akibat operasi Polri di Komdigi harusnya didapat nama-nama bandar yang bekerjasama dengan Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Tomang ini.
Oya, dialah yang berhubungan dengan para bandar yang membayar untuk diamankan situsnya, bukan para pegawai itu.
Faktor berikutnya adalah marketing. Apa gunanya bandar punya banyak situs online jika tidak ada yang tahu?
Maka di sinilah bandar harus modal untuk bayar influencer di semua lini sosmed agar calon korban tahu keberadaan situsnya.
Jadi ini jawaban bagi yang mempertanyakan kenapa bukan bandarnya dulu yang ditangkap?
Justru dengan dilumpuhkannya antek-antek mereka di kekuasaan, maka otomatis lumpuh juga operasi bisnis mereka.
Langkah selanjutnya baru menangkapi para bandar dan memblokir situs judol yang masih aktif.***
Artikel Terkait
Adhi Kismanto Bawaan Tony Tomang Jadi Orang Kepercayaan Eks Menteri Budi Arie Setiadi, Amankan Situs Judol Milik Bandar Agar Tak Diblokir
Oknum Beking Judol Adhi Kismanto Pilih Kawin Lagi dan Tak Mau Nafkahi Anaknya, Kini Bosnya Budi Arie Setiadi Mulai Terlihat Panik
Punya Keahlian Phising Attack Adhi Kismanto Bisa Disebut Kuda Troya di Pusaran Beking Judol Kemenkomdigi
Beking Judol Adhi Kismanto Ternyata Punya Wewenang yang Setara dengan Eselon I, Pernah Ikut Tes di Kominfo Tapi Gak Lolos
Lewat SK Menteri Adhi Kismanto Diupayakan Budi Arie Setiadi Sebagai Pegawai yang Bekerja untuk Kominfo, Meski Tak Lolos Tes
Budi Arie Tak Lagi Bisa Berkutik Meski Bela Anak Buahnya Adhi Kismanto, Polisi Terus Buru Oknum Pegawai Kemkomdigi yang Terlibat Judol
Awal Polisi Endus Judol di Kemkomdigi Ulah Istri Baru Adhi yang Kerap Pamer di Akun TikToknya, Mulai Uang Dolar Hingga Sapi Limosin