HUKAMANEWS - Banten mulai bergerak lawan oligarki dalam pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2 di kawasan Banten.
Pernyataan rakyat Banten ini diwakili putra putri Banten dan warga Sulawesi Selatan yang berada di Banten.
Mereka tergabung dalam Pejuang Ageng Yusuf Banten seperti dikutip dari akun media sosial X Muhammad Said Didu, dikutip pada Jumat (8/11).
"Pernyataan sikap masyarakat Banten utk melanjutkan jiwa perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dan Syekh Yusuf Al Makassari utk keselamatan dan keberlanjutan Banten dari "penjajahan" PSN PIK-2"
Dalam pernyataan tersebut yang dibacakan wakil Putra putri Banten Koalisi Masyarakat yang tergabung dalam Pejuang Ageng Yusuf Banten, menyatakan bahwa keberadaan Banten tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dan Syekh Yusuf Al Makassari yang gigih melawan VOC tahun 1651 - 1682 di Batavia Jakarta.
"Demi keberlanjutan keberadaan Banten kami Pejuang Ageng Yusuf menyatakan menolak apa pun kebijakan atau aktivitas yang berpotensi menghilangkan Banten, dalam aspek demografi, kebudayaan, kultur, agama, ekonomi dan politik".
"Kami pejuang Ageng Yusuf menyatakan bahwa PSN PIK 2 sudah mengancam keberadaan Banten dalam segala aspek, termasuk kemungkinan terbentuknya negara dalam negara di wilayah PSN PIK 2".
Untuk itu, pernyataan sikap Pejuang Sultan Ageng Yusuf Banten ini meminta Presiden Prabowo segera mencabut PSN PIK 2.
Kedua, menghentikan penggusuran dan pembebasan tanah warga dengan harga yang sangat murah di wilayah Banten.
Ketiga, meminta agar oknum aparat, penegak hukum, penjahat daerah dan preman menghentikan intimidasi terhadap rakyat yang menutup hak dan keadilan.
Keempat, agar segera menertibkan proyek yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kelima, meminta agar pejabat, politisi, alim ulama, cendikiawan, Jawara Banten, mahasiswa dan seluruh rakyat bBanten segera bangkit untuk keselamatan Banten.***