Pendidikan dan keterampilan adalah kunci agar mereka tidak lagi tergantung pada mahar singkat yang ditawarkan oleh wisatawan asing.
Dengan memiliki keterampilan, mereka bisa menciptakan peluang ekonomi yang lebih stabil dan bermartabat.
Namun, perubahan ini tidak bisa terjadi secara instan. Pemerintah dan lembaga sosial perlu bekerja sama untuk menyediakan akses pendidikan dan program pemberdayaan yang dapat diakses oleh perempuan di pedesaan.
Baca Juga: Komeng Modif Gran Max Miliknya Jadi Mobil Dinas di Senayan, Nyeleneh atau Jenius?
Jika tidak, praktik kawin kontrak akan terus berulang, dan Puncak akan terus menjadi destinasi seks terselubung yang merusak citra Indonesia di mata dunia.***