Peristiwa ini jadi pengingat, betapa beratnya tantangan penerbangan di wilayah terpencil seperti Papua, di mana landasan pacu tak selalu ramah bagi roda pesawat.
Bukan sekali dua kali pesawat di wilayah ini mengalami insiden serupa, terutama di landasan pacu yang kadang berlumpur, licin, atau sempit.
Pihak Polres Intan Jaya masih menyelidiki penyebab insiden ini. Untungnya, tidak ada korban jiwa atau cedera, dan pesawat sudah bisa melanjutkan perjalanannya.
Baca Juga: Iran Minta Amerika Serikat Tak Ikut Campur Serangan Ratusan Rudal ke Israel
Namun, kejadian ini tetap jadi pengingat bahwa infrastruktur penerbangan di Papua memerlukan perhatian lebih serius, terutama di daerah terpencil.
Meski pesawat telah berhasil take off lagi, penyelidikan tetap berjalan.
Apakah ini karena kondisi cuaca, kesalahan teknis, atau human error, semuanya masih belum jelas. Namun, satu hal yang pasti: Papua memang penuh dengan tantangan, termasuk bagi para pilot yang harus mendarat di landasan pacu yang bisa dibilang "kurang bersahabat."
Baca Juga: Keras Abraham Samad Minta Jokowi Diadili Usai Lengser 20 Oktober, Bakal Geruduk KPK dan Polisi
Kejadian ini juga bisa menjadi pelajaran bagi penerbangan lain di wilayah yang kondisi landasannya jauh dari kata ideal.
Meski tergelincir terdengar sepele, tapi risiko bagi pesawat dan penumpang tetap ada. Bagi penumpang, ini mungkin momen yang menegangkan.
Bagi pilot, ini adalah tantangan profesionalisme. Bagi masyarakat Papua, mungkin sudah jadi cerita sehari-hari.
Baca Juga: Spesifikasi Lava Agni 3 Bocor! Desain ala Xiaomi Mi 11 Ultra, Fitur Canggih, dan Harga Terjangkau!
Dan, yah, siapa sangka? Bantuan beras untuk warga Intan Jaya berhasil mendarat, meski sedikit "goyangan."
Seperti kata pepatah, “Kecil-kecil, cabai rawit.” Pesawat kecil ini terbukti tangguh di tengah kerasnya alam Papua!***