Dengan Jokowi keluar dari pintu sebelah kiri dan Prabowo dari pintu sebelah kanan, ini mencerminkan keseimbangan simbolik antara keduanya, baik dari sisi politik maupun kepemimpinan.
Momen ini bisa jadi dianggap sebagai sinyal kuat tentang persatuan dan kesinambungan kepemimpinan di Indonesia.
Apalagi, mengingat keduanya sempat menjadi rival politik dalam pemilihan presiden beberapa tahun lalu, namun kini tampak kompak.
Ini mengisyaratkan bahwa di tengah perbedaan, para pemimpin bisa bersatu demi kepentingan negara.
Setelah keluar dari mobil, Jokowi dan Prabowo langsung berjalan menuju selasar Gedung Nusantara.
Mereka berdua tak hanya disambut oleh Sekjen DPR, tapi juga berkesempatan berfoto bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Afifuddin, serta sejumlah calon anggota DPR, DPD, dan MPR.
Semua ini dilakukan sebelum mereka melanjutkan ke Gedung Kura-Kura, tempat utama pelantikan berlangsung.
Momen kebersamaan ini semakin memperlihatkan keharmonisan yang terasa di antara Jokowi dan Prabowo.
Banyak yang berspekulasi bahwa hal ini bukan hanya sekadar kebetulan, melainkan strategi yang cerdas untuk menunjukkan kepada publik bahwa mereka bersatu dan siap menghadapi tantangan bersama dalam pemerintahan ke depan.
Kehadiran Jokowi dan Prabowo dalam satu mobil bisa ditafsirkan sebagai sinyal politik yang penting, terutama menjelang pelantikan DPR baru.
Baca Juga: Kenali 9 Kode Error AC Daikin dan Cara Ampuh Mengatasinya
Ini menandakan bahwa Prabowo, yang dulu pernah menjadi oposisi Jokowi, kini benar-benar menjadi bagian integral dari pemerintahan.
Dengan Jokowi yang masih memegang kendali hingga akhir masa jabatannya, Prabowo dipersiapkan untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan.