nasional

Toko Online di Indonesia Kompak Naikkan Biaya Komisi Demi Keuntungan, Gimana Nasib Pedagang?

Jumat, 27 September 2024 | 13:00 WIB
Toko Online Indonesia naikkan biaya komisi! Pedagang menghadapi tantangan baru di tengah persaingan e-commerce yang ketat.

Ini yang akhirnya membuat para raksasa e-commerce menaikkan biaya komisi mereka.

Di tengah persaingan yang sudah ketat, ada satu pemain baru yang mulai meramaikan pasar e-commerce di Asia Tenggara, yaitu TikTok Shop.

Platform ini diluncurkan pada tahun 2021 dan dengan cepat mengambil pangsa pasar yang signifikan, terutama di kategori produk kecantikan dan fashion.

Salah satu keunggulan TikTok Shop adalah kemampuannya memanfaatkan livestreaming, yang sangat populer di kalangan generasi muda.

Baca Juga: Polisi Berhasil Identifikasi Semua Jenazah Mengambang di Kali Bekasi, Fakta Mengejutkan Terungkap!

Ini membuat TikTok Shop tumbuh dengan sangat cepat, terutama karena mereka juga menawarkan komisi yang lebih rendah di awal peluncurannya.

Langkah TikTok ini memaksa Shopee untuk ikut berinovasi dengan menghadirkan fitur livestreaming serupa.

Persaingan semakin ketat, dan posisi Tokopedia jadi makin terjepit.

Akhirnya, Tokopedia mengumumkan bahwa mereka akan menjual 75 persen saham mereka ke TikTok pada Desember lalu.

Akuisisi ini resmi selesai tahun ini, menandai perubahan besar dalam lanskap e-commerce Indonesia.

Baca Juga: DJI Neo vs DJI Avata 2, Pilihan Tepat untuk Petualangan Udara Anda?

Data dari Momentum Works menunjukkan bahwa pada tahun 2023, Shopee masih memimpin pasar dengan pangsa sebesar 48 persen dari total volume barang dagangan kotor di Asia Tenggara.

Diikuti oleh Lazada dengan 16,4 persen, lalu TikTok dan Tokopedia yang masing-masing mengambil 14,2 persen.

Melihat angka ini, jelas bahwa meski banyak pedagang yang tidak puas, platform-platform ini tetap tumbuh dan mendominasi.

Mungkin pedagang kecil merugi, tapi raksasa e-commerce ini terus mengantongi keuntungan besar.

Halaman:

Tags

Terkini